Taujih Ust. Nashir Harits, Lc
Ditulis ulang : Indra Juniarma S, S.Si (Ketua DPC PKS Pakem)
Acara : Pakem, Ahad,11 Maret 2012
Bismillahirrahmanirrahim, laa haula walaa quwata illa billah
Pertama tama, Kita harus bersyukur pada Allah dzat pencipta alam dikarenakan telah diberikan barisan dakwah yang teratur, militan dan terus termotivasi untuk tumbuh dan berharap berakhir dengan khusnul khotimah.
Pertama, Allah berfirman "Demi waktu,sesungguhnya kalian berada dalam kerugian kecuali anda beriman dan beramal sholeh serta memberikan nasehat dalam kebenaran dan kesabaran", ayat ini sudah sangat jelas sekali dan ditegaskan dengan sumpah Allah tentang waktu bahwa anda dalam kerugian kecuali jika anda beriman, beramal sholeh, dan tawasshou (saling memberikan nasehat) atau dengan kata lain anda harus menjadi seorang da'i atau murrobi untuk menyampaikan kebenaran pada masyarakat sekitar anda.
kedua, Seringkali ada pernyataan sebagaian kecil ikhwah yang mengatakan bahwa saya tidak bisa menjadi murrobi.
Dulu ada seorang sahabat pernah direkruit dan diajak untuk berjihad bersama Rasulullah SAW, tapi apa kata mereka: "Andaikan kami mengerti untuk apa kami berperang, sungguh kami akan ikut bersamamu ya Rasul", jawab Allah : "Mereka itulah orang-orang yang masuk dalam kekafiran". Contoh itu memberikan gambaran kepada kita bahwa ketika Allah melalui rasulnya sudah memerintahkan dan mengajak kita kepada suatu kebaikan maka wajib bagi kita untuk bersegera menyambut ajakan itu tanpa harus mengerti kenapa rasul memerintahkan kita. Berilmu itu wajib, tetapi berdakwah diera sekarang juga merupakan kewajiban maka kita tidak boleh untuk meniadakan antara satu dengan yang lainnya sehingga tidak ada alasan lagi kalau ada yang mengatakan "Sy tidak siap menjadi seorang murrobi", dan ingat Rasulullah sudah berdakwah walaupun Al Qur'an masih belum lengkap dan paripurna yang artinya "Rasulullah belajar, berdakwah, belajar lagi, dan berdakwah lagi secara kontinue -- tidak memerlukan jeda yang panjang".
Ketiga, coba renungkan, bayangkan, dan bandingkanlah antara perjuangan kita sekarang dengan perjuangan Rasulullah SAW. Rasul mengawali perjuangan dengan jumlah orang yang sangat sedikit yang mengimani beliau setelah diturunkan wahyu, Rasul sering dihinakan, dicaci maki, dianggap gila, dilempar kotoran, dipukuli dithoif dsb...sedangkan kita??? Saudara kita dipalestina mengatakan "Indonesia adalah syurganya dakwah"...jadi argumentasi apalagi yang akan kalian berikan wahai ikhwah....
Ikhwahfillah, sadarilah nikmat besar yang diberikan Allah kepada kita, jangan sampai nikmat dakwah dicabut di negeri tercinta indonesia ini. Ujian terbesar kita di turi pakem dan cangkringan ini hanyalah medan yang berat, dusun dusun pelosok yang gelap gulita, cuaca dingin yang terkadang menusuk di antara tulang tulang kita..... tapi semua itu masih belum cukup jika dibandingkan dengan perjuangan Rasul dan para sahabat.
Ikhwahfillah, setelah menyadari bahwa nikmat yang Allah berikan sedemikian banyaknya, sungguh dihari kiamat kita akan dimintai pertanggungjawaban, maka harus ada hasil yang kita berikan dan kita pertanggungjawabkan dihadapan Allah. Ikhlas adalah kunci dan asas dari semuanya...jangan berharap pada sanjungan dan penghargaan ketua DPC, ketua DPD, ketua DPW, ketua DPP bahkah para qiyadah kita yang lain disaat kita berjuang dalam dakwah....yang kita harapkan bukan sanjungan manusia....tapi yang kita inginkan adalah sanjungan dan penghargaan dari Allah dan Rasulnya.
0 komentar:
Posting Komentar