Mushashi merupakan novel monumental, yang sarat dengan catatan sejarah jepang era shogun tokugawa ieyasu ini, pernah tampil untuk pertama kali di koran terkemuka jepang, Asahi Shimbun, sekitar tahun 1935 - 1939, dalam bentuk cerita bersambung. Novel karya Hidetsugu Eiji Yoshikawa ini menceritakan tentang perjalanan Shimmen Takezo, seorang yang sangat ditakuti didesanya dan dikucilkan karena sering berbuat masalah, untuk menjadi seorang samurai sejati. Dengan bimbingan spiritual Takuan dan perenungannya selama 3 tahun didalam salah satu kamar gelap di Puri Himeji milik seorang daimyo(tuan tanah) Yang Dipertuan Ikeda, takezo mulai sedikit demi sedikit menyadari bahwa selama ini kehidupannya tidak berguna dan tanpa arah yang jelas, dan itu semua harus diubah. Berbekal nasehat dari Takuan dan hikmah dari buku-buku zen serta berjilid-jilid buku sejarah jepang, lahirlah seorang pemuda baru bernama "Shimmen Miyamoto Musashi(Shimen = menunjukkan keturunan dari akamatsu Masanori, Miyamoto = tempat kelahiran, Musashi = Takezo tetapi dibaca seperti huruf cina) " yang siap melakukan pengembaraan untuk menjadi legenda samurai yang akan dikenang dalam sejarah jepang. Kehidupan Cinta Musashi Otsu, seorang gadis manis satu desa dengan musashi, merupakan salah satu perempuan yang terpesona dengan karakter musashi. Awalnya Otsu merupakan tunangan dari sahabatnya, Matahachi, seorang keturunan dari keluarga terhormat. Pasca pertempuran hebat dipadang perang Sekigahara, yang membuat Musashi dan Matahachi terluka dan tidak sanggup lagi melakukan perjalanan pulang kedesanya, akhirnya mereka dirawat oleh Osugi (seorang janda muda yang masih cantik dan molek) dan Akemi (anaknya). Singkat cerita Matahachi tergiur dengan kecantikan Osugi kemudian menikahinya, walaupun dia tahu kalau dia sudah memiliki tunangan. Setelah mendengar kabar ini, Otsu pun sangat sakit hati, penantiannya yang sabar selama bertahun-tahun ternyata dikhianati.Akhirnya dia menyadari kepolosannya, dan setelah melihat Musashi, mulailah dia menyadari bahwa orang seperti Musashilah yang merupakan dambaan hidupnya. Berikut salah satu fragmen tetang kisah cinta dalam novel ini, yang menggambarkan kerinduan Otsu setelah selama 3 tahun mereka berpisah : "Ah akhirnya kau muncul juga!"Teriak Otsu sambil kemudian menggayut mesra dilengan kimono Takezo. "Takezo, kau tidak lupa, kan?kau tidak lupa nama jembatan ini?Apa kau lupa janjiku akan menantimu disini berapapun lamanya?". Tetapi didorong keinginan menjadi samurai sejati lah, yang pada akhirnya membuat Musashi harus memendam perasaan cintanya, karena perjalanan yang akan dia lakukan adalah perjalanan panjang tanpa arah dan berbahaya. "Sudah kukatakan. Aku menjadi orang baru. Tiga tahun lamanya aku tinggal dalam kamar lembab. Aku membaca buku. Aku berpikir. Aku menjerit dan berteriak. Dan tiba-tiba saja fajar merekah. Aku baru paham apa artinya menjadi manusia. Aku punya nama baru sekarang, Miyamoto Musashi. Aku mau membaktikan diriku pada latihan dan disiplin. Aku ingin memanfaatkan setiap saat dalam tiap hariku untuk bekerja memperbaiki diri. Aku sadar sekarang, betapa jauh jalan yang harus kutempuh. Kalau kau memilih mengikatkan hidupmu padaku, engkau tak akan pernah bahagia. Hanya ada kesukaran, dan kesukaran itu tidak akan berkurang. Bahkan keadaan semakin lama akan semakin sukar saja". Dan pada bagian lain, disaat-saat ketika mereka dipertemukan kembali oleh takdir : "Ya, begitulah diriku ini. Apalagi yang bisa kukatakan?kalau aku memikirkan pedangku, engkau(otsu) tersingkir kesudut gelap pikiranku---bahkan menghilang sama sekali, tanpa meninggalkan jejak. Pada waktu-waktu seperti itu, aku merasa paling bahagia dan paling puas dengan hidupku. Kau mengerti, otsu? Selama ini kau menderita, membahayakan tubuh dan jiwamu demi orang yang lebih mencintai pedangnya daripada kepadamu. Aku sedia mati demi membuktikan kebenaran pedangku, tapi aku tak mau mati demi kau. Sesungguhnya aku ingin berlutut dan minta maaf padamu, tapi tak dapat." Selain Otsu, ada wanita lain yang kagum dan mencintai Musashi. Dialah Akemi, wanita cantik yang pernah merawat Takezo ketika terluka, wanita yang dengan sabar mengobati dan memberikan makan padanya. Baiklah para Novelers :p, itu sekelumit sangat kecil dari cerita yang telah saya baca dari novel berjudul Musashi, masih banyak pelajaran hidup, strategi perang, serta karakter menarik dari tokoh yang akan anda dapatkan dari novel ini, dan kalau kurang puas dengan pemaparan saya, silakan baca sendiri bukunya. Memang perlu azzam yang kuat untuk membaca novel ini, 1247 halaman ukuran 16 x 24 cm dengan font ukuran kira2 10 pt, dan membutuhkan waktu kira-kira 15 jam bagi saya untuk membacanya(bagi anda mungkin lebih cepat) . Nah lo...Selamet deuhhh... |
0 komentar:
Posting Komentar